Bacaan Alkitab: 1 Samuel 1-7
Panduan Mengajar
Tujuan pelajaran:
1. Agar anak-anak memahami bahwa Tuhan dapat memanggil seorang anak kecil untuk melakukan pekerjaan Tuhan yang besar.
2. Mendorong anak untuk hidup seturut firman Tuhan agar mengetahui rencana dan panggilan Tuhan dalam hidup mereka.
3.
Agar anak menjaga kehidupan yang kudus dan berkenan kepada Allah,
sehingga mereka dapat dipakai Allah untuk melaksanakan panggilan Tuhan
dalam hidup mereka.
Penyampaian Cerita: Sampaikan cerita kepada
anak dengan bahasa yang menarik. Jangan membaca materi dalam bahan ini.
Sampaikan cerita dengan pendalaman dan pemahaman yang benar dari firman
Tuhan.
Hana, seorang wanita yang sangat baik menikah dengan
Elkana, seorang pria yang sangat baik. Mereka berdua menyembah Tuhan dan
baik kepada kepada orang lain. Tetapi ada sesuatu yang hilang dari
hidup Hana. Dia menginginkan seorang anak. Ya, dia sangat menginginkan
seorang bayi! Dia menunggu dan berdoa dan berharap dan terus menunggu.
Tetapi sang bayi tidak pernah datang!
Setiap tahun, Hana pergi
menyembah Tuhan di Bait Allah. Pada suatu tahun, dia berjanji jika Tuhan
memberikannya seorang anak lelaki, dia akan memberikan anaknya untuk
menjadi hamba Tuhan selama-lamanya.
Imam Eli melihat Hana berdoa.
Dia berpikir Hana sedang mabuk karena bibirnya terus bergerak, tetapi
tidak ada suara yang keluar. Eli menegur Hana!
Tetapi Hana
mengatakan kepada Eli tentang keinginannya untuk memunyai anak dan
janjinya kepada Tuhan. "Pergilah dalam damai," jawab Eli. "Dan Allah
Israel akan memberikan kepadamu apa yang engkau minta dari pada-Nya."
Perkataan Imam Eli memberi Hana harapan.
Saat itu sukacita
mengisi hati Hana. "Tuhan mengingatnya" dan menjawab doanya. Dia dan
Elkana memiliki seorang bayi yang diberi nama Samuel (yang berarti "Aku
telah memintanya dari pada TUHAN"). Tetapi apakah Hana mengingat
janjinya pada Tuhan?
Hana menghentikan kebiasaannya pergi ke Bait
Allah tiap tahun. Ya, ampun! Apakah dia mengingkari janjinya pada
Tuhan? Tidak, Hana menunggu sampai Samuel cukup besar untuk tinggal di
Bait Allah dan dapat menolong Imam Eli dalam melayani Tuhan. Kemudian
Hana membawa Samuel ke Bait Allah.
Tuhan menghargai kesetiaan
Hana yang sangat besar. Setelah Samuel, Tuhan memberikan lagi kepada
Hana 3 orang anak laki-laki dan 2 anak perempuan. Setiap tahun Hana
pergi ke Bait Allah untuk menyembah Tuhan - dan untuk membawakan jubah
baru yang dia buat untuk Samuel.
Bukan hanya Samuel saja yang
bertugas membantu Imam Eli. Anak laki-laki Eli, Hofni dan Pinehas, juga
bekerja di sana. Tetapi mereka tidak menghormati Tuhan dengan melakukan
berbagai kejahatan, dan tidak pernah mau berubah walaupun Imam Eli sudah
menegur mereka.
Suatu malam, Samuel mendengar ada suara
memanggilnya. Samuel berpikir bahwa Eli yang memanggilnya. "Aku di
sini," jawab Samuel. "Aku tidak memanggilmu," kata Eli. Hal ini terjadi
sampai tiga kali. Kemudian Eli sadar bahwa Tuhan ingin berbicara dengan
Samuel.
Imam Eli berkata kepada Samuel, "Jika Dia memanggilmu
kembali, engkau harus berkata, 'Berbicaralah Tuhan, hamba-Mu
mendengarkan.'" Tuhan kembali memanggil Samuel, dan memberikan Samuel
sebuah pesan yang sangat penting.
Keesokan harinya, Eli memanggil
Samuel. "Apakah yang Tuhan katakan padamu?" tanyanya. Samuel mengatakan
segalanya kepada Imam Eli. Pesan itu adalah sebuah kabar buruk -- Tuhan
akan menghancurkan seluruh keluarga Imam Eli karena Hofni dan Pinehas
sangat jahat.
Peringatan Tuhan menjadi kenyataan. Saat
pertempuran antara orang Filistin terjadi, kedua anak Eli yang sangat
jahat itu membawa Tabut Allah. Akhirnya, orang Filistin merampas Tabut
Allah, membunuh Hofni dan Pinehas juga orang Israel lainnya. Ketika Eli
mendengar hal tersebut, dia jatuh dari tempat duduknya, batang lehernya
patah, dan ia mati saat itu juga.
Tabut Allah membawa bencana
kepada orang Filistin. Mereka menaruhnya di kuil Dagon, dewa mereka.
Keesokan harinya, patung Dagon yang mereka idolakan itu jatuh dan
wajahnya ke tanah. Orang Filistin mengembalikan patung Dagon kembali ke
tempatnya -- tetapi keesokan harinya patung tersebut jatuh kembali. Kali
ini patung Dagon terbelah menjadi dua.
Penyakit dan kematian
melanda bangsa Filistin. Untuk melihat apakah memang Tuhan yang sedang
menghukum mereka, orang Filistin mengambil kereta yang dipasang pada dua
ekor lembu betina, dan tabut Allah diletakkan di atasnya. Mereka
menjaga anak dari lembu betina itu supaya tidak mengikuti induk mereka.
"Jika lembu itu menuju ke arah orang Israel, dan meninggalkan anak
mereka, itu berarti Tuhanlah yang sudah melakukan hal ini pada kita,"
kata mereka. Dan berangkatlah lembu itu menuju Israel!
Kemudian
Samuel, yang sekarang sudah dewasa, berkata kepada seluruh rakyat
Israel. "Jika engkau kembali kepada Tuhan dengan segenap hatimu … Dia
akan membebaskanmu dari tangan orang Filistin." Orang Israel taat kepada
perintah Tuhan tersebut. Dan tangan Tuhan melawan orang Filistin selama
kepemimpinan Samuel.
Pertanyaan Evaluasi:
1. Mengapa Imam Eli menganggap Hana mabuk?
2. Apakah Tuhan mengabulkan doa Hana?
3. Apa yang dilakukan Hana ketika Tuhan memberikan Samuel kepadanya?
4. Apa yang dikerjakan Samuel di Bait Allah?
5. Bagaimana cara Tuhan memanggil Samuel?
6. Apakah kamu juga ingin melayani Tuhan sejak kecil seperti Samuel?
7. Bagaimana caranya agar kamu dapat mengetahui kehendak Tuhan?
8. Apakah kamu mau melayani Tuhan dengan segenap hati dan jiwamu? Mengapa?
Penutup:
Tutuplah penyampaian firman Tuhan dengan doa:
1. Doakan agar Tuhan menolong anak-anak untuk dapat patuh dan taat akan firman Tuhan.
2. Doakan setiap anak yang sudah menjawab pertanyaan evaluasi dan mau dipakai Tuhan melayani Dia dengan sungguh-sungguh.
3. Mengucap syukur atas ibadah yang sudah berlangsung hari itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar