Mungkin Anda pernah
bertanya dalam hati, "Bagaimana caranya agar anak–anak didik senang
dengan saya?" Bukan dalam arti senang secara penampilan fisik saja,
tetapi juga mereka senang jika Anda yang membimbing, membina, mendidik,
dan yang paling penting bagaimana anak tersebut senang dan betah, serta
mengerti firman Tuhan yang Anda sampaikan kepada mereka. Sadar atau
tidak, Anda dapat melihat dari roman wajah dan tingkah laku anak, saat
Anda menyampaikan firman Tuhan. Mungkin ada yang mengganggu temannya,
berbicara dengan teman sebangkunya, ada yang diam tapi pikirannya
melayang entah ke mana, atau mungkin juga dia tertidur saat Anda
menyampaikan firman Tuhan.
Jadi, bagaimana sikap Anda? Apakah
Anda akan membiarkannya begitu saja? Tentunya tidak! Hal itu sama saja
dengan Anda menjerumuskan anak didik yang dititipkan Tuhan kepada Anda
selaku guru sekolah minggu, ke jurang kematian. Lalu, bagaimana? Berikut
25 tip, agar Anda bisa menjadi teladan di tengah–tengah anak didik
Anda.
1. Awali setiap kegiatan pelayanan Anda dengan doa.
Berikut ini butir-butir yang dapat menjadi pokok doa.
a. Setiap guru melayani dengan pertolongan Roh Kudus.
b. Guru dapat menjadi teladan melalui perkataan, sikap, dan perbuatan.
c. Acara yang telah dirancang untuk hari itu, dapat berjalan sesuai dengan harapan.
d. Tuhan menggerakkan hati anak–anak untuk datang beribadah.
e. Setiap anak menikmati berkat Allah seutuhnya.
f. Allah hadir dan bekerja di sepanjang kebaktian.
g. Kebaktian sekolah minggu hari itu tidak berlalu dengan percuma.
2. Akhiri kegiatan pelayanan Anda dengan doa.
Berikut ini butir-butir yang dapat menjadi pokok doa.
a. Setiap pelayanan yang telah kita lakukan, dapat dipakai Allah untuk menyentuh kehidupan anak sekolah minggu.
b. Setiap anak pulang membawa sukacita dari Allah.
c. Setiap anak menyimpan firman Allah di dalam hatinya.
d. Sepanjang minggu yang akan datang, perlindungan Allah selalu beserta Anda dan anak sekolah minggu.
e. Anak sekolah minggu menjadi saluran berkat Allah bagi keluarga dan lingkungannya.
f. Guru–guru sekolah minggu ditambahkan hikmat, kebijaksanaan, kesabaran, dan kesetiaan dalam melayani.
3. Ingatlah untuk saling mendoakan sesama rekan guru.
Di
dalam kehidupan keseharian seorang guru, tentu ada banyak pergumulan
yang dialami, sementara tuntutan untuk terus mengajar dan mendidik terus
berjalan. Karena itu, sebagai rekan sesama guru, ingatlah untuk saling
mendoakan, agar setiap guru selalu diberi kekuatan, hikmat dan
kebijaksanaan dari Allah; kesehatan dan kecukupan dalam hidup
sehari–hari; sukacita dan damai sejahtera agar rekan–rekan kita dapat
terus setia melayani.
4. Evaluasi diperlukan demi perkembangan.
Fungsi diadakannya evaluasi adalah sebagai berikut.
a. Sarana menyampaikan teguran, masukan, dan dorongan bagi pelayanan Anda.
b. Sarana mengutarakan kesan–kesan baik maupun buruk yang didapat, dari kebaktian yang telah dijalankan.
c.
Sarana mengungkapkan semua perasaan yang mengganjal di dalam hati. Guru
sekolah minggu, tidak boleh memiliki perasaan sakit hati di dalam
pelayanannya kepada Tuhan.
5. Berikan materi dengan jelas dan menarik.
Penyampaian
materi yang bagus adalah mudah diterima, tidak berbelit–belit,
menggunakan bahasa yang mudah dipahami, menarik, dan dimengerti anak.
Dengan suara yang jelas dan terdengar satu ruangan (bukan artinya harus
berteriak–teriak), cara mengajar tidak monoton tapi menarik. Penggunaan
gaya bicara, intonasi, dan penekanan yang tepat, juga mempermudah anak
dalam memahami isi firman Tuhan yang disampaikan. Kalau bisa bumbui
dengan lelucon, tapi tidak berbau SARA.
6. Hargai anak didik.
Guru
harus menghargai anak didik sebagai seorang individu yang memiliki
harga diri, hak–hak pribadi, dan kehormatan. Kesalahan dalam menjawab,
perilaku yang jelek, ketidakmampuan memahami materi, hendaknya tidak
mendorong kita untuk memberikan predikat tertentu pada anak, yang dapat
mengecilkan arti dari keberadaan mereka. Sebaliknya, prestasi yang bagus
hendaknya tidak luput dari perhatian Anda dan Anda biasakan
menyampaikan penghargaan pada anak. Penghargaan Anda akan membuat anak
merasa dihargai, diperhatikan, menambah rasa percaya diri mereka, dan
menambah semangat belajar mereka.
7. Penguasaan materi yang bagus dan mengembangkan ilmu.
Anggapan
bahwa "teacher knows everyting" masih sangat dipegang oleh anak didik
sampai saat ini. Guru sekolah minggu masih dianggap sebagai sumber utama
bidang kerohanian, di samping sumber tertulis yang ada. Jadi, Anda
haruslah memegang teguh prinsip "life long learning" -- belajar
sepanjang hidup, karena ilmu kerohanian tidak pernah berhenti pada satu
titik, dan tidak pernah cukup dipelajari hingga batas tertentu. Ilmu
kerohanian berkembang sepanjang zaman dan guru harus senantiasa
mengembangkan ilmu yang dimilikinya.
8. Adakan studi banding ke sekolah minggu yang lain.
Mengadakan
studi banding bukanlah dalam arti harus pergi bersama–sama dengan rekan
yang lain ke tempat sekolah minggu yang ingin kita tinjau. Melainkan,
Anda dapat pergi dan melihat sendiri secara langsung. Dengan demikian,
Anda dapat lebih mudah untuk mengamati dan mengambil langkah, serta
solusi baru di dalam kelas sekolah minggu Anda.
9. Disiplin tapi tidak mudah marah.
Dari
hasil penelitian yang saya lakukan, guru yang disukai anak didik bukan
hanya guru yang santai, jarang memberi pertanyaan, jarang memberikan
tugas, tidak pernah menegur bila anak melakukan kesalahan. Tapi secara
umum, anak juga menghendaki penegakan aturan–aturan moral. Anak didik
tetap menghendaki "hukuman" dari guru, terhadap anak yang tidak tertib,
ribut, terlambat, tidak mengumpulkan tugas, dan yang melakukan
pelanggaran–pelanggaran lain. Tapi, anak juga tidak menyukai guru yang
marah melulu, mudah marah, dan marahnya sampai ke mana–mana. Sebenarnya
marah itu gampang. Semua orang bisa marah. Tapi marah yang tepat, dengan
kadar yang tepat, pada waktu yang tepat, dan kepada orang yang tepat,
tidaklah mudah.
10. Berikan perhatian yang sama kepada seluruh anak sekolah minggu.
Memberikan perhatian haruslah sama rata kepada seluruh anak sekolah minggu.
11. Mengajar tidak ubahnya seperti bernyanyi.
Jika
kita melihat seorang penyanyi membawakan lagu yang didendangkan itu
menarik dan enak didengar, pasti diminati oleh masyarakat, serta
kasetnya pun laris terjual. Begitu pula mengajar dan mendidik, jika
pelajaran yang Anda ajarkan menarik, tentu anak akan senang menerimanya
dan mudah memahaminya.
12. Perkaya persiapan Anda untuk bercerita.
Persiapan bercerita memerlukan waktu paling tidak satu minggu. Berikut ini jadwalnya.
Senin: Menemukan dan membuat kerangka serta garis besar cerita.
Selasa: Mencari dan menemukan sudut cerita yang sekiranya lebih baik dan menarik untuk dibawakan.
Rabu: Memikirkan dan membuat alat peraga.
Kamis: Memikirkan contoh aplikasi firman Tuhan yang dapat diterapkan secara konkret oleh anak–anak.
Jumat: Coba mempraktikkan bercerita di depan cermin.
Sabtu: Menutup persiapan kita dengan mempersiapkan mental dan hati, serta menyerahkan pelayanan kita kepada Tuhan.
13. Miliki inovasi untuk membuat alat peraga.
Jika
sekolah minggu Anda memunyai alat peraga yang terbatas, jangan langsung
putus asa atau kecil hati. Tapi, pikirkanlah bagaimana dulu Tuhan Yesus
mencari dan membuat alat peraga. Dengan adanya alat peraga, anak akan
semakin konsentrasi dan suka mendengar isi dari firman Tuhan yang akan
disampaikan.
14. Siap sedia untuk menggantikan rekan yang berhalangan.
Jika
teman tidak datang atau sakit, Anda harus siap untuk menggantikan
posisinya sebagai pemimpin kebaktian, pembawa lagu, ataupun mengajar di
kelasnya.
15. Jalin kedekatan dengan orang tua murid.
Orang
tua murid adalah rekan kita yang memiliki lebih banyak kesempatan untuk
memberi pendidikan rohani bagi anak–anak. Sayang banyak orang tua
memasrahkan tanggung jawab ini kepada guru–guru sekolah minggu. Karena
itu, usahakan untuk:
a. Sebanyak mungkin membagikan kepada orang
tua beban, untuk membimbing anak–anak mereka lebih mengenal dan
mencintai Tuhan Yesus Kristus.
b. Meminta bantuan agar mereka
membantu anak untuk menanyai, mengulang ayat emas, dan cerita firman
Allah yang telah disampaikan.
c. Meminta agar mereka lebih banyak membantu mengajarkan cara berdoa yang baik.
16. Menerima saran dan kritik dari orang lain.
Ingat!
Setiap saran dan kritik dari siapa pun terhadap cara pelayanan Anda,
merupakan wujud jika mereka memerhatikan dan menyayangi Anda selama ini.
17. Usahakan hadir sebelum anak–anak hadir.
Dengan
hadir lebih awal, ada lebih banyak kesempatan bagi Anda untuk melakukan
persiapan, memeriksa alat–alat perlengkapan yang akan Anda gunakan, dan
Anda dapat menyambut ramah anak–anak yang datang satu per satu.
18. Tampillah secara sederhana, tetapi menarik.
Perhatikan
busana yang Anda kenakan saat mengajar akan mendukung pelayanan. Busana
yang sederhana, sopan, dan rapi -- tidak banyak corak atau perhiasan
berlebihan atau kekurangan bahan pakaian (banyak bagian yang terbuka
daripada tertutup). Menggunakan busana yang rapi dan sopan, akan
membantu anak–anak dan orang tua menaruh respek dan kepercayaan kepada
Anda, dan memberi contoh pada anak–anak tentang menghargai ibadah di
rumah Tuhan.
19. Sambutlah anak baru dengan kasih persaudaraan.
Menyambut
anak baru dengan kasih, hangat, serta ramah, menunjukkan bahwa dia
diterima dengan baik di sekolah minggu, dan menunjukkan kepada anak–anak
bahwa Tuhan Yesus mau menerima siapa saja yang mau bertobat dan datang
kepada–Nya.
20. Hafalkan nama–nama anak sekolah minggu.
Ini
merupakan peringatan bagi Anda, untuk dapat bisa menghafalkan nama–nama
anak yang Anda bina. Karena bagaimana Anda bisa mendidik dan membina
lebih fokus, jika Anda sendiri tidak mengenal mereka.
21. Adakan acara–acara istimewa.
Sekali
dalam beberapa bulan, adakan selingan acara yang merupakan "Gebrakan
Rohani" di tengah berjalannya rutinitas mingguan. Adakan kebaktian
padang sambil berwisata, pemutaran film, kunjungan ke panti asuhan,
panti wreda, panti grahita, dsb.. Bila memungkinkan, adakan retret
sekali dalam setahun atau adakan KKR anak–anak. Setiap terobosan baru
akan menjadi penyegar rohani, baik bagi anak–anak maupun guru–guru yang
melayani.
22. Beri perhatian khusus pada anak yang sakit atau tertimpa kemalangan.
Jangan
lupa jika kita mengetahui ada anak sekolah minggu yang sakit atau
tertimpa kemalangan, Anda harus datang untuk menghiburnya. Karena dengan
perhatian yang Anda beri, dia mengetahui jika gurunya memerhatikan,
menyayangi, dan merindukan kehadirannya untuk bisa datang lagi ke
sekolah minggu.
23. Anak yang sangat aktif membutuhkan perhatian Anda.
Anak
yang sangat aktif dapat menjadi anggota kelas yang istimewa. Bukan
sebagai sumber kekacauan, tetapi sebaliknya, dapat menjadi bantuan yang
berarti di kelas. Namun, ia jelas membutuhkan perhatian khusus dari guru
sekolah minggu. Dampingi dan bina si anak aktif, serta libatkan dia
dalam pelayanan dengan memberikan tugas–tugas sebagai salah satu cara
positif untuk menyalurkan energinya. Tugas tersebut dapat berupa
mengedarkan kantong persembahan, mengumpulkan tugas teman–temannya, dan
membereskan sarana pelayanan yang telah dipakai.
24. Ajarkan selalu lagu–lagu baru dengan gaya baru.
Dengan
mengajarkan lagu–lagu dan gaya bernyanyi baru kepada anak, dapat
meningkatkan wawasan mereka terhadap dunia seni dan budaya.
25. Jagalah kebersihan di dalam ruangan.
Ruangan
yang tidak berkesan jorok atau tidak kotor, pasti akan nyaman dipakai
dan kondusif untuk beribadah. Untuk itu, ajaklah mereka untuk ikut
menjaga kebersihan. Dengan cara memberi anjuran untuk tidak makan di
dalam kelas selama kebaktian. Sediakan sebuah tempat sampah di kelas,
dan sosialisasikan kepada mereka untuk membuang sampah pada tempatnya
yaitu tempat sampah yang telah disediakan. Pastikan juga Anda
meninggalkan ruangan dalam keadaan bersih.
GREAT
BalasHapus