Kamis, 06 September 2012

Menjadi Saksi

Mengapa perlu mengajarkan pentingnya menjadi saksi bagi anak? Untuk dapat menjadi saksi, anak-anak dituntut untuk memiliki kehidupan rohani yang terus bertumbuh dan sehat terlebih dahulu. Menjadi saksi Kristus merupakan tugas yang harus dijalankan oleh setiap orang percaya, termasuk anak-anak. Oleh karena itu, tuntunlah mereka untuk memiliki kehidupan rohani yang sehat, agar dapat menjadi saksi yang memuliakan nama Tuhan.

Ayat Hafalan

"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kisah Para Rasul 1:80)

Bacaan Alkitab

Kisah Para Rasul 1:8-14

Tujuan Pengajaran

Para murid akan merasa bahwa mereka sebagai bagian dari umat Allah, bila menjadi saksi-saksi yang berharga bagi Kristus, sesuai dengan kemampuan mereka.

Latar Belakang

Injil merupakan Kabar Baik yaitu melalui iman kepada Yesus Kristus, manusia dapat diselamatkan dari dosa. Namun, pertama-tama manusia harus mendengar Kabar Baik itu terlebih dahulu. "Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat kepada Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus?" (Roma 10:14-15) Orang-orang yang diutus oleh Yesus untuk memberitakan Kabar Baik adalah para murid-Nya.

Sebagian besar para murid Anda mungkin merupakan anggota jemaat (melalui baptisan anak). Hal ini berarti bersaksi merupakan tanggung jawab mereka. Namun, mungkin Anda ragu-ragu untuk menuntut hal ini kepada mereka. Bagaimanapun juga, rasanya kurang pantas mengharapkan orang yang masih belajar tentang jalan keselamatan, untuk memberikan suatu penjelasan yang baik dan sesuai dengan doktrin tentang iman mereka. Segala pemberitaan dari rumah ke rumah, penginjilan melalui radio, bakti sosial, atau dukungan terhadap utusan Injil yang turut dikerjakan oleh gereja Anda, dilakukan oleh semua umat Allah. Maka murid-murid Anda merupakan bagian dari para saksi tersebut, walaupun mereka tidak terlalu aktif.

Bersaksi memiliki berbagai macam bentuk. Orang-orang yang berkumpul dan berbakti setiap hari Minggu, bersaksi melalui kehadiran mereka kepada orang yang tinggal di sekitar gereja. Sikap hidup, tutur kata, sikap terhadap sesama, rasa hormat pada orang yang lebih tua, menghindari tempat dan situasi tertentu, merupakan cara bersaksi tanpa kata-kata bahwa kita adalah milik Yesus Kristus. Murid-murid Anda sesungguhnya dapat melakukan jenis bersaksi yang seperti itu. Namun, untuk waktu-waktu tertentu seorang saksi harus berbicara. Untuk saat-saat seperti itu, murid-murid Anda pertama-tama harus mengerti bahwa kita bukan bersaksi bagi doktrin atau denominasi tertentu, atau bahkan bagi iman pribadi kita sendiri. Kita bersaksi bagi Kristus Yesus.

Roh memberi kita kemampuan untuk berkata-kata pada saat yang tepat. Roh juga memberi kuasa pada kata-kata tersebut, sehingga orang mendengar dan percaya. Tugas kita hanyalah bersaksi bagi kebenaran tentang Yesus Kristus, yaitu bahwa Ia adalah Putra Allah yang diutus untuk menyelamatkan kita, dan mempersatukan kita kembali dengan Allah Bapa.

Bahan-Bahan

Guru
1. Panduan Alkitab 2, yang sudah dilengkapi
2. Alkitab
3. Cerita tentang Bersaksi (Alat Peraga)

Anak-anak
1. Panduan Alkitab 2
2. Alkitab
3. Pensil
4. Kartu catatan berukuran 7,5 x 12,5 cm

Pendahuluan

Bagaimanakah Anda menerapkan tema bersaksi pelajaran hari ini? Sebagai bagian dari persiapan Anda, tentukan bagaimana Anda akan memanfaatkan bahan dalam Panduan Alkitab. Misalnya, Anda boleh merencanakan untuk menekankan bagaimana gereja Anda bersaksi. Jika demikian, bersiaplah untuk memberikan beberapa fakta yang menarik tentang misi-misi yang didukung oleh gereja Anda, baik dalam negeri maupun luar negeri. Atau Anda ingin memakai ide "saksi hidup" yang diceritakan dalam pengembangan pelajaran. Ketika Anda berbicara soal gereja kepada anak-anak, hal yang perlu ditekankan adalah bahwa jemaat merupakan orang percaya yang biasa-biasa saja (seperti yang digambarkan atas diri saksi-saksi mula-mula dalam pelajaran kita), yang menjadi "istimewa" dan mampu bersaksi, hanya berdasarkan kuasa yang diberikan kepada mereka oleh Yesus.

Aspek-aspek pribadi dari bersaksi harus ditangani sedemikian rupa, sehingga para murid merasa bahwa Yesus sangat ingin menolong mereka menjadi para saksi-Nya. Cerita pendek dalam paket alat peraga, akan membimbing para murid hingga dapat menemukan cara-cara yang mudah dan bermanfaat untuk menyatakan bahwa mereka mengasihi Tuhan.

Kita tahu bahwa para murid Tuhan Yesus berdoa sambil menantikan janji Yesus digenapi. Sementara Anda berharap untuk mengajar, baik di SAL [Sekolah Alkitab Liburan, Red.] maupun Sekolah Minggu, mintalah kepada Allah untuk membantu Anda bersaksi kepada anak-anak yang Ia tempatkan dalam kelas Anda.

Tahap 1

Diskusi: Tentang Pekerjaan

Jelaskan kepada anak-anak bahwa pelajaran hari ini berhubungan dengan masalah pekerjaan. Bicarakan sedikit tentang orang dengan pekerjaan yang menarik dan unik, mungkin dengan menyebutkan seseorang dari gereja Anda atau persekutuan Anda sebagai sebuah contoh. Kemudian, bagikan selembar kartu catatan berukuran 7,5 x 12,5 cm kepada setiap murid. Mintalah seluruh kelas menuliskan jenis pekerjaan yang ingin mereka miliki kelak berikut alasannya.

Tahap 2
Lakon Pendek: Para Saksi yang Menanti

Mintalah para murid untuk membaca Alkitab dengan bersuara, satu ayat untuk masing-masing murid. Berikanlah pertanyaan yang memiliki garis besar sebagai berikut:
  • Ayat 13 menulis tentang para saksi "asli". Jelaskan bahwa umat yang percaya akan menerima kuasa Roh untuk menjadi saksi.
  • Menjadi saksi Yesus berarti memberitakan kepada dunia Kabar Baik keselamatan, yaitu Kabar Baik yang telah mereka alami dalam kehidupan mereka pribadi. Kembangkanlah istilah saksi bersama dengan para murid, pertama-tama sebagai sebuah kata benda, kemudian sebagai kata kerja. Para murid akan terbiasa mendengar istilah tersebut, apabila menyimak acara televisi: "laporan pandangan mata" atau kesaksian yang diberikan di pengadilan. Sebagai kata kerja, bersaksi berarti memberitakan atau memberi kesaksian pada apa yang dialami atau dilihat sebelumnya. Anda harus bisa membuat anak-anak mengerti apa artinya menjadi saksi Yesus, sekalipun mereka tak dapat menjelaskan perbedaan antara saksi sebagai kata benda dan sebagai kata kerja. Perhatikan bahwa definisi (yang diberikan awal tadi) termasuk memberitakan maupun mengalami.
  • Sampai sejauh ini, sedikit pengulangan tentang kesulitan membawakan Injil kepada dunia, cukup sampai di sini.
  • Tekankan bahwa para murid Tuhan Yesus bukanlah orang-orang yang kaya, ternama, sempurna, atau berkuasa. Mereka adalah orang awam yang dipakai oleh Allah secara luar biasa, sama seperti bagaimana Ia memakai diri kita.
  • Ayat 8 mengatakan bahwa kepada para saksi telah dijanjikan "kuasa jika Roh Kudus datang padamu." Kuasa itulah, Roh itulah, yang mereka nanti-nantikan di dalam ruangan tersebut. Tanpa kuasa itu, mereka tidak mampu memulai tugas mereka untuk bersaksi.
  • Inilah tempatnya untuk mengulangi ayat hafalan minggu lalu. Anda boleh menjelaskan bahwa kita tak perlu menunggu sampai kematian datang untuk memperoleh kehidupan kekal; sebagai pengikut-pengikut Kristus, kita sudah menikmati damai sejahtera dan sukacita hidup bersama dengan Dia.
  • Pastikan bahwa murid-murid menyadari semua umat Allah, semua orang yang percaya kepada Yesus merupakan saksi-saksi-Nya. Orang-orang ini, yang disebut dengan gereja adalah orang berdosa yang sudah diampuni dan diberi kuasa untuk memberitakan kepada dunia Kabar Baik keselamatan.

Tahap 3

Diskusi: Bersaksilah Hari Ini

Bantulah agar para murid mengerti bahwa para saksi Yesus berasal dari segala usia, segala bangsa, dan segala lapisan masyarakat. Buatlah ringkasan, dengan menuliskan sejumlah cara yang bisa digunakan oleh kaum awam dalam bersaksi bagi Yesus.

Pengembangan pelajaran 1

1. Teka-Teki Ayat Hafalan

Bahan-bahan: panduan Alkitab dan pensil.
Para murid harus mencari kata-kata dari teks hafalan di dalam teka-teki. Perhatikan bahwa kata-kata yang diulang di dalam teks, juga diulang di dalam teka-teki.

2. Seni Poster

Bahan-bahan: poster dan spidol berwarna cerah.
Beri setiap murid waktu untuk mengerjakan proyek besar ini.

3. Gelang

Bahan-bahan: alat penekan lidah (seorang satu), spidol berwarna-warni, huruf cetak setinggi lebih kurang 4,75 cm (pilihan lain), dan pensil.

Selama 1 atau 2 hari sebelum pelajaran diberikan, rendamlah alat penekan lidah selama dua belas jam. Angkatlah dan bengkokkan dengan hati-hati, lalu pasangkan dalam sebuah gelas atau kaleng minuman, dengan ukuran diameternya 5 x 6 cm. Suruhlah para murid menuliskan nama kecil mereka di bagian alas gelang, dengan menggunakan pensil yang dituliskan tipis-tipis (Bisa dipermanis dengan huruf cetak, ditulis tangan dengan cermat dan menarik). Kemudian, suruhlah para murid mengganti pensil mereka dengan spidol, dengan menambah hiasan lain agar gelang nampak lebih menarik. Di bagian dalam dari gelang tersebut, para murid boleh menuliskan salah satu dari kata-kata berikut: Yohanes 3:16; Kisah Para Rasul 1:8; atau Saksi.

4. Saksi-saksi Hidup

Pilihlah satu/dua orang dari antara jemaat (kaum awam), untuk mengunjungi kelas Anda dan menceritakan kepada para murid bagaimana mereka bersaksi bagi Kristus dalam pekerjaan, di rumah, di sekolah, atau di mana saja. Dengan mengundang orang awam, Anda memberikan anggapan yang lebih baik tentang bagaimana anggota gereja menangani tugas bersaksi ini (Para murid bisa beranggapan bahwa hanya pendeta saja yang dibebani tugas bersaksi). Doronglah para murid untuk mengajukan pertanyaan kepada pengunjung kelas tersebut. Tegaskan bahwa Allah tetap memakai orang-orang awam melakukan pekerjaan-Nya di dunia; Ia masih tetap memberikan kuasa-Nya kepada para saksi-Nya.

Diambil dan disunting dari:
Judul buku: Panduan Alkitab
Judul asli artikel: Para Saksi yang Menanti
Penulis: Sheri D. Haan
Penerbit: Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang 1994
Halaman: 20 -- 25


MUTIARA GURU


"Bila seorang anak tidak bisa belajar dari cara kita mengajarkan sesuatu kepadanya, mungkin kitalah yang harus mengubah cara mengajar kita agar sesuai dengan cara belajar mereka" -- Ralph Waldo Emerson
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar